Buletin

Malaikat Pun Menangisinya(edisi 3)

Di Negara teluk ada seorang gadis yang belajar di salah satu perguruan tinggi dengan mengambil jurusan agama, dia di anugerahi oleh Allah suara yang sangat merdu. Setiap malam ia membaca Al-Qur’an di dalam kamarnya. Bacaannya indah sekali.. Setiap dia membaca Al-Qur’an diam-diam ibunya setiap malam mendengarkan dari balik pintu kamarnya, terhanyut dengan suaranya yang begitu indah membaca Al-Quran, dan itu berjalan berhari-hari setiap kali akan beranjak tidur.

Pada suatu hari gadis itu jatuh sakit, lalu keluarganya membawanya ke rumah sakit dan dirawat beberapa lama di sana sampai ajal menjemputnya. Keluarga tersebut betul-betul sok begitu mendengar berita kematian putrinya dari petugas rumah sakit. Terutama bagi sang Ibu, kepergiannya telah meninggalkan kesedihan yang sangat mendalam. Satu hari pertama setelah kematian putrinya terasa satu tahun.

Setelah kesedihannya berangsur-angsur pulih, pada suatu malam sang ibu mendekati kamar anaknya sekitar jam 01.00 malam, setelah mendekati pintunya ia terhenti karena mendengar suara tangisan banyak orang dari dalam kamarnya tetapi dengan suara samar. Sang Ibu terkejut dan tidak jadi masuk kamar. Keesokan harinya ia memberitahu anggota keluarganya tentang yang ia dengar semalam dalam kamar anaknya. Lalu anggota keluarga tersebut pergi ke kamar sang “putri” yang telah meninggal tetapi tidak mendapatkan siapa-siapa.

Pada hari kedua tengah malam pada waktu yang sama, sang Ibu pergi lagi ke kamar anaknya, dan lagi-lagi ia mendengar suara tangisan yang sama seperti malam sebelumnya. Lalu dia memberi tahu suaminya, tetapi suaminya berkata:”Besok pagi kita lihat untuk membuktikannya, siapa tahu engkau berhalusinasi.”

Pagi hari mereka pergi melihat kamar itu dan mereka tidak mendapatkan siapa-siapa sama sekali. Sang Ibu sangat yakin dengan apa yang didengarnya, kemudian ia menceritakan hal itu pada salah seorang temannya. Lalu teman tersebut memberi petunjuk agar pergi menemui seorang syekh dan menceritakan apa yang terjadi.

Sang Ibu lalu pergi menemui syekh tersebut dan menceritakan kejadian yang ditemuinya, syekh tersebut terkejut mendengar cerita itu lalu berkata: “Saya ingin datang kerumah anda untuk melihat kamar putri anda pada waktu tersebut.”

Ketika syekh tersebut telah datang. Sang Ibu menceritakan apa yang dilakukan putrinya ketika masih hidup, yaitu membaca Al-Quran setiap malam dengan suara yang sangat merdu dan khusyuk. Syekh lalu menuju kamar putri tersebut dan ketika telah dekat dengan kamarnya ia tersentak mendengar suara tangisan sebagaimana yang di dengar oleh sang Ibu tersebut, seketika itu juga Syekh tersebut menangis. Orang –orang di keluarga tersebut bertanya: “Apa yang menyebabkanmu menangis ya Syekh?”

Syekh tersebut menjawab: “Allahu Akbar! itu adalah suara tangisan para malaikat. Sesungguhnya malaikat turun setiap malam mendengarkan bacaan putri anda…dan sekarang mereka kehilangan suara yang menyebabkan mereka turun ke bumi untuk mendengarkannya…Allahu Akbar!…Allahu Akbar!… Selamat atas derajat yang telah diperoleh putri anda..”

Bagaimana dengan kita Kawan ???!!!

Oleh: Alif Furqoni A. W

Sumber: http://www.grahadakwah.com

WEEKEND DAY (edisi 3)

Sebuah fenomena

Waduh kalo dah ngomongin liburan pastinya seru abis, soalnya qta2 pada bebas dari beban belajar selama satu semester yang lalu. But, inget itu cumin sementara doing! Ntar klo dah mo masuk jangan lupa belajar lagi!!! Emang gak bisa dipungkiri, liburan dengan remaja bak bayi dengan pengantin baru. Selalu jadi yang ditunggu-tunggu. Dari anak jadul ampe kejedul. Dari aktifitas sekedar iseng, jalan-jalan, kumpul bareng teman satu kelas, atau clubbing smua dah direncanain jauh-jauh hari. Yang penting liburan da temen yang bisa diajak (entah diajak apa aja, diajak baik or buruk!?!). Gak seru kalo liburan cuman diem aja di dalam kamar mandi.

Hari-hari liburan adalah hari-hari yang sangat dinanti, bejibun kegiatan udah ada di pikiran kita. Entah ntar mau keluar kota berdua bareng yayang (kembali dah ga’ berdua lagi), jalan-jalan dengan temen sepermainan, or planning-planning lain mulai yang adem anyem hingga yang bisa bikin belingsatan ortu klo tahu.

Liburan biasanya banyak menawarkan kesenangan bagi remaja, mulai nonton, pesta, de-el-el.. yang hanya untuk menghabiskan malam yang panjang. Bicara kesenangan tentu ndak lepas dari masalah ekonomi. Gimana gak coba, kenikmatan yang ditawarkan buat menghabiskan liburan tidak cukup mengeluarkan kocek 1000 ato 2000 perak saja, tapi jutaan bahkan milyaran rupiah. Sebuah pesta yang diadakan seorang pemimpin di negeri ini – atas nama pesta kebangkitan memperingati 100 tahun HARKITNAS – ternyata telah menelan biaya 3 milyar!!! Weleh-weleh, sadar dong Pak, masak berpesta di atas penderitaaan rakyat. Kelihatannya emang betul apa yang digambarkan oleh sebuah acara di salah satu media TV negeri ini. Republik Bener-Bener Miskin..eh cwry..Mabok.

Gimana nehh?!

Sudah banyak sobat, contoh anak adam yang banyak menyesali masa muda mereka. Berdasarkan survei tahun 2006 terhadap warga Belgia yang berusia >60 tahun, diperoleh informasi bahwa hampir semua manula tersebut menyesal telah mengabaikan masa muda mereka. 72% menyesal karena kurang bekerja keras sewaktu masih muda, 67% menyesal karena salah memilih profesi atau karier, 63% menyesal karena kurang waktu mendidik anak mereka atau menggunakan pola didik yang salah, 58% menyesal karena kurang berolahraga dan menjaga kesehatan, 11% menyesal karena tidak memiliki cukup uang.

Memang penyesalan selalu datang diakhir, seperti pepatah yang mengatakan ”blangkon (topi jawa) iku bendhol nang guri, gak nang ngarep (blangkon itu benjolannya ada dibelakang tidak didepan). Nah, sobat, Allah berfirman yang artinya: ”Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (TQS. Al – ’Ashr 1-3).

Kehidupan remaja memang menyajikan banyak kenikmatan bagi mereka yang hanya mencari kepuasan jasmani, yang tidak pernah merasa dirinya diincar oleh ajal, yang selalu lupa bahwa hidup ini singkat dan hanya sekali. Tidak ada yang namanya kesempatan kedua.

HIDUP ADALAH BERFIKIR

Sobat, pernah ga’ di suatu pagi melihat sang surya terbit, ternyata luar biasa indahnya bukan? Pernah terpikir sang surya terlambat untuk terbit? Bisa dibayangkan bagaimana gawatnya, di dunia ini akan kacau balau. Itu hanya salah satu fenomena yang jarang direnungi manusia. Bergantinya siang dan malam, penciptaan langit dan bumi adalah untuk difikirkan. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (TQS. Ali-‘Imron: 190).

Kita sebagai manusia apalagi muslim, yang telah diberikan hidayah berupa akal dan Al-Qur’an tidak akan bertindak semau gue tanpa melihat beradab ato bejat.

Sekali lagi tidak, kita tidak sama dengan hewan yang hidup hanya berdasarkan nafsu semata. Kita adalah makhluk yang paling sempurna. ”Hai manusia, apakah yang Telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang Telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)-mu seimbang (TQS. Al Infithaar 6-7).

Maka sobat, tidak ada waktu lagi bagi kita untuk menghabiskan liburan esok hanya dengan hura-hura. Sadarlah semua aktivitas kita akan dihisab oleh Allah SWT. So, Say Bay-Bay MAKSIAT!!!

“Sebagian dari kebaikan seorang muslim adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya”. (Al Hadits)

EURO 2008 (edisi 3)

Wah, Sobat, bentar lagi mania bola bakal berpesta. Yup, udah jadi agenda tersendiri bagi remaja, 4 tahun sekali menyambut Piala Eropa. Namun, ini bisa gawat lho. Kenapa? Ya, iya lah, kita terbuai dengan permainan yang akan mengalihkan perhatian kita dari kewajiban-kewajiban yang harusnya menjadi agenda kita sebagai remaja apatah lagi diembel-embeli remaja islam.

Contoh aja, apa selama ini sobat peduli dengan penderitaan saudara kita para korban kerusuhan di Ambon, Poso, Aceh, Palestina, Moro, Kashmir, Afghanistan, dan belahan dunia lainnya. Apa nggak justru, remaja kita lebih seneng nongkrongin teve nyaksiin piala champion, liga italia, piala UEFA, -dan bentar lagi- piala eropa?

Sobat muslim, kalo kamu baca tradisi kehidupan Rasulullah dan para sahabatnya, juga para ulama salaf, kayaknya kita kudu malu deh. Kenapa? Kehidupan mereka nyaris menyatu dengan ilmu dan ketakwaan.

Nggak Manfaat, Bikin Mudhorot

Emang sih, kalo kita liat, sepak bola hanya salah satu dari sekian hiburan yang disediain bagi kita. Tapi nyatanya, apa kemudian sepak bola benar-benar sekedar hiburan. Alih-alih, sepak bola jadi mata pelajaran wajib bagi pelajar kita, seakan kalo nggak apal nama pemain, skor pertandingan udah kayak kehilangan semangat hidup, di belain shubuhnya ilang gara-gara nonton bola, nah kalo udah gitu masih dikatakan sekedar hiburan? Hayo jawab?

Sepak bola telah menjadi hiburan yang teroganisir, telah menjadi komoditi yang dijual ke khalayak. Nyatalah, orang Barat telah mempunyai rencana besar dari digelarnya event sepak bola dunia itu. Hal itu semakin jelas kalo kita baca protokol ke-13 dari Protocolt of Zoin yang intinya menyebutkan bahwa gerakan Zionisme merencanakan semacam perlombaan dalam berbagai bidang termasuk olah raga. Yang mana kesenangan itu akan melenakan kaum muslimin dari masalah konflik dengan Yahudi (lihat : IIFSO, Bruutukuulat Hukuma Shahyun hal 100). Benar aja, kita saksikan dengan mata kita, rintihan, tangis, jerit kesakitan muslim Palestina dibombardir, dimortir Israel, seakan hilang begitu saja.

Islam, Ngomongin Hiburan!

Lahwun (permainan), asalnya adalah sesuatu yang mubah (boleh-boleh aza). Wajar yang namanya people mulai nak-kanak hingga punya anak, bahkan beranak pinak, butuh refresing. Coba, kalo’ misalnya seorang pelajar ngadepin buku selama satu minggu tanpa istirahat, bisa-bisa dia tidur…nggak bangun-bangun!!

Rasulullah SAW bersabda : “Legakan hatimu sekali-kali.” (HR. Abu Daud). Imam Al Manawi menjelaskan sebagai berikut : “Legakan hatimu sekali-kali dari kesibukan melaksanakan ibadah dengan cara mengerjakan sesuatu yang mubah yang tidak beresiko siksaan dan pahala ( dari Allah SWT).” Apa?? Masih nggak faham, koq tell me banget sih.

Penjelasan lain dari Imam Asy Syaithibi menyatakan : “Hiburan, permainan, dan bersantai adalah mubah asal tidak terdapat sesuatu yang terlarang.” Beliau menambahkan hal tersebut adalah tercela dan tidak disukai para ulama, bahkan mereka tidak menyukai seorang laki-laki yang tidak berusaha untuk memperbaiki kehidupannya di dunia maupun di akherat, karena ia menghabiskan waktunya dengan kegiatan yang tidak mendatangkan hasil dunia akherat. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW, “Setiap permainan di dunia adalah batil, kecuali tiga hal : memanah, menjinakkan kuda dan bermain dengan istri….” (HR. Al Hakim).

Maksud permainan yang dibenci adalah permainan yang sia-sia, nggak guna, nggak ngasilin apa-apa, namun tidak melanggar aturan Allah SWT. Meskipun demikian, permainan apapun bentuknya, walaupun mubah, tetapi kalo’ udah melalaikan sesuatu yang lebih wajib, maka pemainan tersebut dapat menjadi haram. Misalnya, kamu main kapal-kapalan, trus temenmu ngajak balapan + taruhan, khan udah jugel (judi gelap), maka haram hukumnya. Jelass anak-anak??

Tapi ada beberapa permaenan yang secara langsung Allah telah melarangnya dengan tegas, coba kita baca firman-Nya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya judi, (berkorban untuk) berhala dan mengundi dengan anak panah itu termasuk perbuatan setan, maka jauhilah agar mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran khamr dan judi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu) (TQS. Al-Maidah 90-91).

Nah, ketika perayaan Euro08, digelar, apa yang bisa kita liat? Ternyata hampir bisa dipastikan bikin kita lalai, lupa, bahkan ngelanggar syariat. Yah, contohnya kayak diatas tadilah, atawa conto paling deket kalo Ligina alias Liga Champion-nya Indonesia, lagi digelar. Yang namanya stadion, nggak cowok, cewek, semuanya pada nggedubel, ngantri karcis, belum lagi kalo kita liat di dalam, ulah suporter, mulai dari yang biasa lepas baju, kepala diplontos, rambut dicat sesuai kostum tim kesayangannya, sampe-sampe ada yang suporter cewek pake ikut-ikutan buka-bukaan… naudzubillah min dzalik.

So, it’s up 2 U, terserah kalian untuk mutusin, pilih pahala, sia-sia atau dosa. Semua itu bisa kamu raih. Bukankah lebih baik mempelajari buku pelajaran untuk mendapatkan ilmu, or memprioritaskan memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk saudara-saudara kita yang masih teraniaya.

Once, bola adalah salah satu alat dari Yahudi untuk ngecoh, ngelabui, ngalihkan perhatian kaum muslimin dari masalah pokok yakni penerapan Islam yang kaffah, kepada sekedar ngibur diri dengan suatu yang nggak ada guna manfaatnya buat Islam. Kalo udah gitu, entah jadi generasi apaan remaja kita nanti. Generasi Bonek udah ada, Generasi Gibol juga udah bermunculan, lalu apalagi setelah ini… apakah kita menunggu remaja islam yang baik itu hilang gara-gara sihir Euro08? NO, Way!!!

april moop(edisi 2)

Walopun masih lama, qta mo coba2 mbahas April-Mop . Mungkin artikel ini bisa dijadikan sedikit wacana dan wawasan, sehingga qta lebih pinter dalam menyikapinya. Semoga bermanfaat dan terima kasih bagi sumber2 artikel.

1 April, biasanya qta sibuk dan bersiap-siap merayakannya, membuat rencana besar untuk MENIPU orang lain / sahabat / saudara terdekat bahkan orang tua sendiri. Seakan-akan pada tanggal 1 April , qta boleh berbuat DOSA. Ini adalah hari di mana orang ‘dilegalkan’ menipu orang lain. Kepala qta keisi rencana bwat mempermainkan orang2 di sekitar qta. Waktu makan, tidur bahkan kebelakang pun qta akan mencari cara dan membuat rencana2 ‘penganiayaan’. Yang penting qta puas melihat mangsa April Mop merah padam dipermainkan ato minimal misuh2 sebel bangetz.

Jlas teadisi ini berasal dari orang2 bule. But, banyak diadopsi oleh umat Islam saat ini. Padahal ini adalah sebuah KEKONYOLAN, disamping bertentangan dengan Aqidah dan tidak membawa manfaat sedikitpun.

Perkataan “April Mop” yang kita kenal, diserap dari Bahasa Belanda. Sedangkan dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan “April Fool’s Day”. Klo di Perancis dikenal dengan sebutan “Poisson d’Avril” yang artinya Ikan April. Di Spanyol, April Mop pada Tanggal 28 Desember yang disebut “Dia de los Santos Inocentes” yang artinya Hari anak tak bersalah. Para pakar agama di Eropa berpendapat ini adalah hari lahir sekaligus hari kematian Yudas sang penghianat Nabi Isa. Yudas diidentikkan sebagai sang raja bohong. (http://www.kabarindonesia.com)
Tidak bisa dipastikan asal muasal dari April Mop, tapi ada satu sejarah yang sangat ironis dengan perayaannya. Berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487, atau bertepatan dengan 892 H. Sejak dibebaskan Islam pada abad ke- 8M oleh Thariq bin Ziyad, Spanyol tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar hingga menuju Perancis. Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal.

Sampai suatu ketika, nilai2 Islam telah luntur dan banyak ditinggalkan masyarakat Spanyol. Pasukan salib berhasil mengalahkan umat Islam Spanyol dengan pembantaian dan penghancuran dimana2. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia sebagai April Mop (The April’s Fool Day).

Bagi bangsa Barat, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara Salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan dibungkus dengan dalih ‘sekedar’ hiburan atau keisengan belaka. Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang teramat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman dibantai oleh tentara Salib di Spanyol.

Karena itu, pantaskah qta umat Islam, ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, sesungguhnya ia tengah merayakan pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Spanyol, 5 abad silam. Saudara-saudariku sesama Muslim, sampai hatikah qta merayakan April Mop, setelah mengetahui apa yang sebenarnya melatarbelakangi perayaan yang diadakan dunia Barat itu ???
Semoga Allah SWT membuka mata hati & menjadi saksi bagi kita semua. Amin.

Wallahu a’lam bi as-shawab

Amanah( edisi 2)

Dalam sebuah riwayat diceritakan, Imam Syafi’i bercengkerama dengan muridnya. Di saat santai itu, dia melontarkan pertanyaan, sambil menguji murid-muridnya.

“Apa yang paling berat di dunia ini?” tanya Syafi’i.

Murid pertama: “Baja”.

Murid kedua: “Besi”.

Murid ketiga: “Gajah”.

Murid keempat: “Gunung”.

Jawaban-jawaban ini membuat Syafi’i tersenyum. “Semua jawaban itu benar, tapi kurang tepat.”

Kata Syafi’i, yang paling berat di dunia ini adalah memegang amanah.

Amanah secara sederhana adalah “dapat dipercaya”. “dapat dipercaya” itu bisa dijadikan ukuran sebuah kredibilitas, gabungan antara keahlian, dapat dipercaya, dan dipersepsi objektif.

Kita sebagai manusia sebenarnya sudah mendapat amanah dari Allah sebagaimana tertulis di dalam kumpulan surat cinta-Nya yang diturunkan kepada kita yaitu sebagai khalifah (Al-Baqarah 30) untuk beribadah kepadanya (). Jika dikhususkan lagi, kita sebagai pelajar mempunyai amanah untuk terus menggali ilmu pengetahuan guna memperbaiki bangsa yang rusak ini akibat banyak manusia yang tidak amanah. Lebih-lebih kita yang mengikuti sebuah organisasi di sekolah, apapun namanya, dan kita memiliki pengaruh di organisasi tersebut, maka apapun jabatan kita, kita harus menjalankan dengan sebaik-baiknya karena itu termasuk amanah yang kita emban. Dalam hal ini penulis juga mengingatkan kepada diri sendiri, karena pada saatnya nanti amanah yang kita emban ini akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Jika kita bisa menjalankan amanah dengan baik berarti kita termasuk orang yang kredibel dalam hidup. Tapi jika sebaliknya, maka kredibilitas kita selama hidup ini patut dipertanyakan.

Direktur SKI

kartini (edisi 2)

Banyak orang nggak begitu mengenal Kartini, sejarah udah dimanipulasi brur. Bagi kamu yang ngerayain Hari Kartini dengan lomba busana, gadis dempul (eh sampul) sampe lomba ketangkasan naik becak dan Becak lambat (heeeeh?), mendingan tinggalin aja karena nggak pernah diajarin ama Kartini. Moco’ ceee…., Nggak percaya? Lanjutin aja !!
Ibu kita Kartini

Kartini lahir di keluarga ningrat Jaw. Adat mengharuskan seorang anak kudu berjalan pelan dan nunduk pada orang yang lebih tua. Kalo bicara, pake bahasa kromo inggil diselingin nyembah. Kata Jamrud, “Biar budemu seneng, pakdemu seneng” “Bagi saya hanya ada dua macam keningratan : Keningratan pikiran (fikrah) dan keningratan budi (akhlaq) Tidak ada yang lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya daripada melihat orang yang membanggakan keturunannya” (surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899).

Pada mulanya Kartini sendiri jauh dari Islam, ia lebih mengenal prinsip semboyan Revolusi Perancis, yaitu Liberte, Egalite, Freternite (Kemerdekaan, Persamaan, Persaudaraan). Kartini belum bisa lepas dari kungkungan adat dan pengaruh pendidikan baratnya. Dalam beberapa suratnya, secara tidak sadar Kartini menceritakan tentang praktek keburukan umat Islam (bukan Islamnya yang buruk), kepara sahabatnya yang bukan muslim. Hal ini dikemudian hari menjadi bumerang dan fitnah bagi umat Islam. Namun, bagaimanapun Kartini telah berjuang mendobrak hal-hal itu.

Awal Kartini mengenal Islam

Kartini pernah nyantri pada KH Muhammad Soleh Darat bin Umar, ulama besar Semarang. Suatu ketika Ki Soleh tergugah menterjamahkan Al-Qur’an ke bahasa Jawa dan menghadiahkan terjemahan (Faizhur Rohman fit Tafsir Quran jilid I yang terdiri 13 juz, dari surat al-Fatihah-Ibrahim. ) itu saat Kartini menikah.
Tapi sayang nggak lama abis itu Ki Soleh meninggal, terjemahan itupun tak terselesaikan. Kartini ga sempat mempelajari Islam secara keseluruhan. Dari mempelajari terjemah al-Qur’an itu Kartini menemukan Surat al-Baqoroh ayat 257. Ia terkesan dengan kata “Minazh Zhulumati ilan Nuur” yang artinya “Dari Gelap kepada Cahaya”. Kartini sering nyebutin kata itu pada surat-suratnya, en kalo di Belandakan “Door Duisternist tot Licht”. Setelah Kartini meninggal, kata itu kehilangan maknanya sampe akhirnya diterjemahkan oleh seorang pengarang Kristen, Armyn Pane, “Habis Gelap Terbitlah Terang” (sumber : Asma Karimah, Tragedi Kartini ; Sebuah Pertarungan Ideologi, 2000).
Uniknya manusia, belajar sejarah tapi nggak mau belajar dari sejarah. Bagi kaum cewek yang memahami sejarah Kartini, seharusnya mereka tahu kalo Kartini itu adalah pejuang Islam. Lho kok…??? “Sudah lewat masanya, tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik, tiada taranya. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik hal indah dalam masyarakat ibu terdapat hal-hal yang sama sekali tidak patut disebut sebagai peradaban?” (surat Kartini kepada Ny. E. Abandon, 27 Oktober 1902), “Moga-moga kami mendapat Rahmat, dapat bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam patut disukai” (surat Kartini kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902). Tuuh kan..!

Wanita Bangkit? Why Not?
Ide yang diperjuangkan Kartini adalah ingin memperjuangkan harkat kewanitaan, yang pada saat itu dihina-dinakan saat itu. Artinya kalo wanita pingin bangkit tengoklah Islam. Bukan kebangkitan namanya jika masih menengok selain Islam. Apalagi latah alias meniru aqidah yang ga jelas.

Islam memang menentukan hak dan kewajiban pria dan wanita secara berbeda, seperti kewajiban suami menafkahi isteri dan anaknya (QS. an-Nisa 19). Wanita yang diperisteri, wajib menerima hak mahar dari calon suaminya (QS. an-Nissa 4, 24, al-Maidah 5). Entar kalo hamil, maka sang isteri wajib menyusui sampe mengasuh anak (QS. al-Ahqaaf 15, al-Baqoroh 233).
Nggak usahlah, latah sok modern. “Dan janganlah kamu iri hati dengan apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi wanitapun ada bagian dari apa yang mereka usahakan” (TQS. An-Nur 32).

“Hidup ini patut kita hayati ! Bagaimana kita mau menang kalau kita tidak berjuang lebih dulu ?”
“Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya tanpa berhenti menjadi wanita sepenuhnya”
Surat-surat Kartini

Diringkas dari berbagai sumber.