Sekelompok anak orang-orang berkulit putih bermain balon. Lalu mereka melepaskan balon itu. Terbanglah balon itu tanpa tahu kemana akan turun. Semakin lama semakin jauh. Hingga akhirnya tidak terlihat lagi. Anak-anak itu pun pergi. Dan menghilang pula dalam pandangan mata.
Ada seorang anak berkulit hitam. Sudah sejak lama ia memerhatikan anak-anak yang bermain balon. Entah apa yang dipikirkannya. Lalu dia pun berdiri. Mendatangi seorang penjual balon. “Apakah balon berwarna hitam juga bisa terbang?” tanya anak itu.
Sedikit kaget dirasakan si penjual balon. Sedikit banyak dia tahu apa yang dipikirkan anak itu. Dia merasa iba dalam hati. Sekaligus terenyuh dengan pertanyaan itu.
“Bisa. Tentu bisa terbang nak. Yang membuat balon itu terbang bukan warnanya. Tetapi apa yang ada di dalamnya,” jawab penjual balon.
Saudaraku sekalian. Seringkali kita terkurung dalam paradigma. Kita sering menilai kesuksesan itu hanya dari hal luar. Seperti warna kulit, etnis, kondisi keluarga, dan sebagainya. Kita melihat kesuksesan dari sudut yang kurang tepat. Kita melihat kesuksesan adalah bukan sesuatu yang diusahakan. Sering kita melihat bahwa kesuksesan hanya milik orang-orang tertentu.
Kesuksesan tidak dilihat dari penampilan. Bukan dari suku, warna kulit, etnis, atau kondisi keluarga. Kesuksesan ditentukan dalam diri sendiri. Sukses di akherat maupun dunia. Yang terpenting adalah usaha kita. Kemauan kita. Do’a kita. Bagaimana menerima takdir, hingga tidak ada putus asa. Baca entri selengkapnya »
Komentar Terbaru